sing boga kahayang versi azhar
" Sing boga kahayang ” kata kata atau
petuah yang sudah tidak asing lagi di telinga para santri cintawana. Terkhusus
santri yang pernah digurui oleh almarhum kh. Aef Saefulloh. Dari beliaulah
santri mengenal apa itu sing boga kahayang.
Singkat cerita awal mula munculnya istilah
"sing boga kahayang" bermulai dari kisah almarhum Kh. Ishaq Farid.
Beliau adalah seorang ulama kharismatik dan juga penuh dengan lautan ilmu. Itu
semua bisa dilihat dari buku atau kitab kitab yang dimiliki beliau yang begitu
banyak terkumpul di pesantren cintawana.
Diceritakan oleh kh Aef Saefulloh bahwasanya
sewaktu dulu Kh. Ishaq Farid pernah bercerita pada beliau, waktu itu Uwa
(panggilan akrab Kh. Aef Saefulloh) masih seumuran santri seperti kami. Bahwasanya Kh. Ishaq Farid tatkala beliau mengaji, beliau tidak pernah disuruh oleh ayahnya
untuk mengaji ini atau itu. Akan tetapi beliau (kh Toha) hanya berkata pada
anaknya yaitu kh ishaq farid dengan kata kata (ishaq sing boga kahyang, iraha
maneh rek boga kahayang?) yang artinya " ishag tanamkanlah kemauan dalam
diri kamu, kapankah kamu akan mempunyai kemauan?" kurang lebih seperti
itu. Ayahnya (kh Toha) tidak pernah menyuruh beliau untuk mengaji atau memaksa.
Akan tetapi cukup hanya mengucapkan "sing boga kahayang".
Lalu Uwa menyimpulkan dari cerita kh ishaq
farid tadi, bahwasanya maksud dari kalimat yang sering diucapkan oleh kh toha
kepada anaknya kh ishaq adalah keikhlasan dalam beramal atau mengerjakan
sesuatu. Dalam artian ayah Kh. Ishaq selalu menanamkan agar rasa kemahuan harus
terlebih dahulu ada dalam diri dan hati seorang insan agar senantiasa ikhlas
dalam beramal. Dengan denikian segala amal yang dia perbuat merupakan hasil
dari kesadaran dari diri pribadi masing masing tanpa ada sedikitpun paksaan
dari pihak lain. Karena tentu kita mersakan bahwasanya setiap amal yang
bersifat dipaksa atau karena diperintah oleh orang lain terkadang sering
membekas dalam hati kita sebuah rasa terpaksa atau bisa jadi ria. Itu karena
tatkala seseorang dipaksa untuk melakukan sesuatu kemudian diapun melakukannya,
akan membekas dalam dirinya sebuah rasa terpaksa, karena ada sebuah tuntutan
dari pihak lain. Begitu pula terkadang bisa menjadi ria apabila seseorang
melakukan suatu amal perbuatan, yang mana amal tersebut ingin dilihat oleh
orang lain.
Kemudian di sini Kh Toha menanamkan sebuah
manhaj dalam mencari ilmu kepada Kh Ishaq Farid untuk selalu menanamkan
kemahuan dan kesadaran dari dalam diri sendiri terlebih dahulu, tanpa harus ada
paksaan dari luar ataupun factor factor tertentu. Amal perbuatan dilakukan
melainkan karena kesadaran dan kamahuan diri sendiri. Dengan demikian timbulah
dari hal tersebut rasa ikhlash dalam beramal. Ikhlash tanpa ada sesuatu apapun
yang diharapkan dari amal perbuatan tersebut terkecuali ridha Ilahi.
Maka dari pada itu, kalimat "sing boga
kahayang " mempunyai suatu makna filosofi yang sangat begitu tinggi. Dari
kata kata itu pula mengandung makna daripada hadis nabi tentang uluwwul himmah
minal iman. Cita cita yang tinggi sebagian dari iman. Dari kata ”kahayang"
pun mempunya arti yang sacral juga karena "hyang" dalam bahasa sunda
kuna mempunya arti luhur atau leluhur. Maka dari pada situ kita dapat melihat
sebagian daerah jawa barat sering disebut parahyangan, karena dapat diartikan
di sana tempat para leluhur atau orang orang besar. Begitu pula kalimat sing
boga kahayang mempunyai arti yang tinggi. Yaitu gantungkanlah cita citamu
setinggi langit. Dengan kemahuanmu dan optimisme dalam dirimu menjadikan harapan dan
kesuksesanmu senatiasa mudah tercapai.
Begitu pula di mesir Sidna Syekh Toha Rayan
pernah menyinggung tentang uluwwul himmah. Beliau berkata, bahwasanya jikalau
kalian melihat ulama ulama terdahulu begitu produktif dalam membuat dan
menciptakan kitab kitab ilmiah. Itu tiada lain karena tingginya cita cita
mereka. Mereka pergi dari negri satu ke negri yang lain hanya untuk mendapatkan ilmu, itu tiada lain karena semangat mereka yang tinggi. Dan bisa kita artikan juga bahwasanya itu juga merupakn bagian dari
"sing boga kahayang".
Dengan demikian petuah ini merupakan petuah
emas bagi kami terkhusus santri pondok pesantren cintawana. Dengan petuah ini
kami terdidik untuk senantiasa menjungjung cita cita kami setinggi mungkin.
Semoga semua kebaikan yang telah diajarkan
oleh para dewan kiyai di pondok pesantren cintawana senantiasa bermanfaat bagi
semuanya. Dan semoga menjadi amal kebaikan yang tinggi di sisi Tuhan Yang Maha
Esa.
Komentar
Posting Komentar