Hadiah Dari Sayidina Husein


Di salah satu kota bersejarah di mesir yaitu kota kairo menyimpan banyak hal yang menarik, salah satunya di kota kairo. orang mesir biasanya menyebut kairo dengan sebutan masr, tepatnya di bagian tempat tempat yang terdapat bangunan bangunan bersejarahnya.
namun diantara beberapa tempat berejarah di Kairo atau Masr ini ada satu tempat yang mempunyai barakah dan keajaiban tersendiri. Sebuah tempat masyhur yang bernama Al Husein.
Mengapa kupilih tempat Al Husein ? karena tidak sedikit para auliya Alloh yang mendapat keberkahan di sana. Diantaranya sebagaimana yang telah diceritakan para masyayikhku di Azhar, diceritakan bahwasanya syekh mutawali sya'rawi sedang mengisi dars rutinan di masjid sayidina Husein, namun tatkala di tengah pembicaraan tiba tiba beliau terhenti. Setelah sekian lama terhenti lalu syeikh pun kembali berbicara, lalu salah satu ahbabnya bertanya, ya syeikh kenapa anda tiba tiba terhenti di tengah pembicaraan kita? lalu beliau menjawab : sesungguhnya aku melihat Rasulullah SAW datang menziarahi makam cucunya yaitu Sayidina Husein, dan aku takut suaraku malah melebihi suranya Nabi Alloh berfirman : wahai orang orang yang beriman janganlah kau meninggikan suramu melebihi di atas suaranya Nabi, maka seketika itu aku berhenti sejenak.
lalu cerita yang lainnya seperti yang diceritakan syeikh Toha Royan di salah satu majlis hadisnya beliau bercerita. Aku bersyukur dahulu aku pernah bermulazamah lumayan lama dengan sidna syeikh Solih Ja'fari, dan suatu ketika dia bercerita tatkala beliau berziarah ke makam sayidina Husein beliau bertemu langsung bersama Rsaulullah dan sayidah Fatimah.
Bukan cuma itu sidna syeikh Majdi Asyur pernah bercerita, seperti yang telah diceritakan masyayikh terdahulu salah satunya Imam Sya'rani, beliau berkata bahwasanya Nabi Khidir sering berziarah ke sayidina Husein pada hari selasa.
Beliau juga pernah bercerita kepada kami di salah satu majlis ilmunya di masjid sayidina Husein. Tatkala beliau berziarah ke sayidina Husein, pada waktu itu syekh Romadhon Al Buthi masih hidup. Kemudian syekh Buthi menelpon beliau dan kebetulan syeikh Majdi waktu itu sedang berada di dalam areal makam sayidina Husein. saat syeikh Buthi tahu bahwasanya seyeikh Majdi sedang berada di makam sayidina Husein, beliau langsung meminta didoakan di sana dan mengirimkan salam untuknya. Dan beliau berkata bahwasanya makam sayidina husein merupakan bagian dari raudahnya sayidina Nabi, kurang lebih begitu beliau menyebutkannya.
Dari berbagai keistimewaan keistimewaan yang telah ada itu, alhamdulillah akupun pernah merasakannya. Diantaranya waktu itu aku masih baru baru dalam berziarah ke sayidina Husein, karena aku baru sampai ke kairo dan belum lama tinggal di kairo. Lalu ketika aku berziarah ke sayidina Husein, waktu itu masih ingat masih pada musim ujian dan lagi musimnya batu akik. Kemudian setelah berziarah, terbisik di dalam hatiku ingin sekali aku mempunyai sebuah cincin batu akik. Lalu pada saat itu juga datang seseorang yang tidak kukenali datang duduk di sampingku. Kemudian dia sedikit berbincang padaku bagaimana kabarnya, saipa namamu dan lain lain. lal aku melihat ada sebuah cincin di jarinya, aku pun bertanya cincin apa itu? dia pun menjawab"ini ? nih ambil saja ini hadiah dari sayidina Husein". orang tersebut tatkala aku menanyakan cincin yang ada di jari tangannya, dia langsung memberikannya dan berkata padaku bahwasanya cincin itu adalah hadiah dari sayidina Husein. kemudian orang itupun pergi, dan aku hanya tersenyum saja dapat cincin perak indah yang memang pada saat itu aku menginginkannya.
seketika itu aku teringat tadi itu aku berdoa ingin punya cincin, dan ternyata langsung dikabulkan oleh Alloh SWT.
oleh karena cincin ini merupakan hadiah dari sayidina Husein seperti yang dikatakan orang misterius tadi, maka daripada itu aku namakan cincin in dengan nama AL HUSAENI tabarukan terhadap beliau.
terkadang ada sedikit keanehan dengan cincin ini, bukannya aku terlalu mengkultuskan akan tetapi ini berdasarkan pengalamanku sendiri. Hadiah dari sayidina Husein ini sangat unik, karena pernah suatu hari pernah kejadian tepatnya pada saat aku berziarah ke Iskandariah cincin itu pernah hilang saat aku sedang di sana. aku cari di kantong, di tempat sebulamnya aku duduk atau singgah, akan tetapi belum juga aku temukan. Kemudia tatkala aku selesai berziarah dari makam Imam Bushiri pengarang qosidah burdah, tatkala aku membuka taskecilku ternyata cincin itu ada di sana, anehnya dari tadi itu aku cari di tas tapi tidak kutemukan. Namun setelah aku berziarah dan melihat tasku eh ternyata ada di sana.
Ala kuli hal alhamdulillah cincin itu bisa kutemukan kembali. dan hingga saat ini cincin itu masih kusimpan sebagai barang berharga hadiah dari sayidina Husein. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer