SAYIDUNA JULAIBIB


Sebuah kisah cinta indah dan menginspirasi bagi segenap insan yang mengeluh dengan keadaannya.
Kisah ini menceritakan tentang seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Julaibib. Pada saat itu Julaibib datang kepada Habib Rasulullah SAW, sedangkan perawakan dia berkulit hitam. Lalu dia berkata kepada Rasulullah : ya Rasulullah apakah hitamnya kulitku mencegah kepada diriku untuk masuk ke syurga? Lalu Rasulullah pun menjawab dengan lemah lembut, Rasulullah berkata : tidak wahai Julaibib , kemudian Julaibib bertanya kembali : apakah nasabku jikalau aku bukan dari kalangan bangsawan dan bernasab mulya, apakah itu menghalangiku untuk dapat masuk ke dalam surga?, kemudian rasulullah menjawab ; tidak wahai julaibib, kenapa kamu menanyakan pertanyaan ini?.
Lalu julaibib pun menceritakan keluhannya kepada Rasulullah SAW, diapun berkata ; wahai Rasulullah, aku mendatangimu dalam keadaan muslim, dan aku bukanlah orang Madinah, sesungguhnya aku berasal dari gurun (tempat yang jauh) dan aku datang untuk meminang seorang gadis Madinah, akan tetapi orang orang malah menolakku, tidak seorang pun mau menikahkanku. Jika warna kulitku dan nasabku dapat mencegahku masuk surga , aku tidak mampu mendapatkan selain itu.
Dia berkata bahwa keadaannya seperti itu. Lalu Rasulullah Saw berkata " tidak wahai julaibib, kemarilah pergilah ke rumahnya fulan, kemudian katakan kepada mereka (Rasulullah SAW berkata agar kalian menikahkanku dengan putri kalian".
Julaibib pun pergi dan di sana seorang yang merupakan ayah bagi anak seorang gadis belia berkata " apakah pantas aku menikahkan anak gadisku dengan orang ini?. Memang betul dia seorang manusia, akan tetapi aku tidak mengetahui nasabnya dan aku pun tidak mengetahui asal usulnya, tidak tahu ini dan itu tentangnya, dia pun tidak tampan, dia berkulit hitam".
Kemudian lelaki itu berkata kepada julaibib dengan sopan " dengan senang hati, kembalilah beberapa hari lagi supaya aku dapat bermusyawarah dengan putriku". Seketika itu gadis itu berteriak ketakutan, gadis itu memahami dengan baik firman Allah SWT ; " wahai manusia sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari laki laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa bangsa serta bersuku suku agar kalian saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa di antara kalian" (QS. Al-Hujurat; 13).
Gadis itu pun memanggil ayahnya seraya berkata " wahai ayahku kenapa anda menyuruh lelaki itu pergi?. Ayahnya pun berkata " agar aku bisa memusyawarahkannya terlebih dahulu padamu wahai putriku". Gadis itu berkata "wahai ayahku Rasulullah SAW telah mengutusnya seraya berkata kepada kalian, nikahkan dia denagn putri kalian, dan beliau tidak berkata ( bermusyawarahlah dengan putri kalian), dan oleh karena itu aku tunduk di hadapan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya".
Maka julaibib pun menikah dengan gadis itu. Lalu tiga hari setelahnya, Julaibib ikut berperang di uhud (perang uhud). Dan di perang itu dia gugur (syahid). Kemudian datang seorang sahabat kepada Rasulullah SAW dengan membawa kuda, perisai, dan sebilah pedang, lalu berkata " Ya Rasulullah , ini semua yang ditinggalkan Julaibib". Rasulullah SAW berkata "bawalah kepada istrinya karena dia adalah pewaris satu satunya Julaibib, dan kita tidak tahu seorang pun diantara keluarganya selain istrinya ini".
Dan mereka pun membawa kuda, pedang, dan prisai itu, mereka membawa kepada istrinya Julaibib. Ketika menyaksikan mereka dari pintu, dia berkata "Apa ini", mereka menjawab "ini warisan Julaibib yang dikirimkan oleh Rasulullah SAW". Dia berkata "kembalikanlah kepada Bgainda Nabi SAW, dan katakana kepada Beliau, sungguh wanita ini tidak menikah demi warisan dan harta, melainkan dia menikah karena ketaatan kepadamu wahai Rasulullah, sementara perintahmu merupakan perintah Allah dan wanita ini hanya meminta doa dari anda".
Lalu mereka kembali kepada Rasulullah SAW, dan berkata" dia meminta doa dari anda daan dia telah menghibahkan warisan warisannya kepada baitul mal kaum muslimin". Lalu Nabi SAW mengangkat kedua tangannya seraya berdoa " ya Allah perbanyaklah hartanya dan keturunannya, masakanlah dia ke dalam surga dan satukanlah ia bersama Julaibib di surga".
Para Sahabat berkata " kami menyaksikan ia memiliki sebelas anak yang semuanya adalah ulama yang mengajar di Haram (masjid Nabawi), dan kami juga menyaksikan tidak seorang faqirpun datang kepadanya, melainkan dia berikan harta yang menutupi kekurangannya". Kami pun berkata kepadanya 'dari mana engkau memiliki semua ini?' Dia pun berkata (sitri Julaibib) "ini adalah buah dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya".
Maka dari kisah ini kita dapat mengambil sebuah hikmah, bahwasanya dengan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dapat membuahkan sebuah kebahagiaan dan keberkahan di dalam hidup seseorang. Begitu pula dengan sebuah keluarga ,karena keluarga yang didasari dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt akan menghasilkan keluarga yang sakinah dan penuh keberkahan, karena dari ketakwaan itu pula timbul banyak kemuliaan.
Bahkan dari kisah cinta ini mengajarkan kepada kita agar senantiasa beroptimis dan selalu berprasangka baik kepada Allah swt, bahwasanya tidaklah seseorang itu dilihat hanya dari tampilan dzahirnya saja akan tetapi apabila hatinya suci dan senantiasa terhiasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan Rasul-Nya, walaupun dzahirnya biasa saja akan tetapi hatinya begitu suci seperti sahabt Julaibib dengan istrinya.
Tetaplah terus memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik agar Allah senantiasa membimbing kepada hal yang terbaik pula.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer