HADIAH BACAAN QURAN DARI SANG IBU
Ada sebuah cerita indah dari Sidna Syekh Toha Rayyan di sela sela
darsnya di majlis sahih bukhari. Suatu ketika tatkala beliau mengkaji hadis
tentang masalah dan bab mengenai mayit dan alam kubur, seketika beliau teringat
dengan suatu kisah. Beliau teringat bhawasanya dulu pada saat dars beliau,
tepatnya setelah berakhirnya dar, ada seorang ibu ibu datang menghampiri beliau
dan menceritakan sebuah kisah yang menakjubkan.
Ibu itu bercerita kepada beliau bahwasanya dia mempunyai seorang anggota
keluarga tepatnya anaknya yang dulunya sakit kemudian akhirnya meninngal dunia.
Lalu dari semenjak itu beliau sering sekali rajin menziarahi makamnya dan tidak
lupa membacakan al quran untuk dihadiahkan kepada almarhum anaknya. Hal itu dia
lakukan dengan rutin setiap waktunya.
Namun pada suatu hari beliau jatuh sakit, sehingga beliau udzur untuk
menziarahi makam anaknya. Maka pada suatu ketika beliaupun tertidur. Lalu tiba
tiba datanglah di dalam mimpi ibu tersebut arwah almarhum anaknya beserta
dengannya banyak rombongan orang orang yang tidak dikenaliny sama sekali. Lantas
beliaupun bertanya kepada anaknya "wahai anakku ada apakah kamu datang
menemuiku dan siapakah orang orang yang ikut bersamamu?". Anak itu pun
menjawab " wahai ibu kemana saja ibu beberapa hari ini aku tidak melihatmu
mengunjungiku sama sekali, sesungguhnya aku merindukanmu datang ke makamku dan
membacakan alquran di sana, dan orang orang yang bersamaku adalah orang orang
yang dimakamkan berada disekitarku".
Maka seketika itu ibu tersebut kaget dan merasa takjub. Dari situlah
beliau menceritakan semuanya kepada Syaikh Taha tentang mimpinya. Syeikh Taha
pun mengang
gap itu merupakan mimpi yang baik. Bahwasanya bacaan quran yang kita
niatkan untuk dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal memang bisa sampai
kepada ahli kubur, bahkan dari kisah tersebut kita tahu bahwasanya yang
mendapat manfaat dari doa dan hadiah bacaan al quran tersebut bukan hanya orang
itu saja akan tetapi orang orang disekitarnya pun ikut merasakan dan mendafat
faedah dan anugrah dari al quran tersebut.
Bacaaan al quran, doa tahlil tahmid dan dzikir lainnya yang kita
khususkan kepada ali kubur dapat menjadi penerang bagi mereka di alam kuburnya.
Oleh karena itu sebagaiman sabda rasul bahwasanya seluruh amalan manusia akan
terputus terkecuali diantaranya shadaqah jariyah atau doa sholih dari anggota
keluarga. Seperti yang dicerikatan ibu terdebut. Bahwasanya ahli kubur benar
benar menanti nanti akan hal tersebut. Maka dari pada itu mereka berbondong bondong
ingin menemui ibu tersebut dan meminta untuk didoakan kembali.
Dari sini kitapun harus senantiasa ada antusias untuk menziarahi dan
mendoakan sanak keluarga kita atau orang orang baik dikalangan kita yang telah
meninggal. Agar mereka yang telah meninggal mendapat amal dan anugrah tambahan
dari buah kita mendoakan dan membacakan al quran.
Ada beberapa hari yang ulama memberikan pilihan hari apa saja kita
bagusnya berziarah. Imam Qurtubi berpendapat bahwasanya ahli kubur mempunyai
dua waktu di mana mereka berada di dalam kubur mereka, yaitu hari seni dan
jumat terkhusus pada malam kedua hari tersebut. Maka dari pendapat tersebut
maka alangkah baiknya jika kita sependapat dengan pendapat Imam Qurtubi maka
jikala kita hendak berziarah maka berziarahlah pada malam seni dan malam jumat
. karena pada hari itu shohibul kubur sedang berada di tempatnya.
Ada sebuah hikayat tentang hal tersebut dahulu imam haddad jikalau
berziarah beliau tahu jika penghuni kuburan itu ada atau tidak. Tatkala melewati
suatu kuburan dan hendak menziarahi beliau selalu berkata jika ahli kubur itu
sedang ada, maka beliau berkata bahwasanya shohibul kubur sedang ada dan kalau
tidak ada maka beliau bilang tidak ada. Karena seperti yang kita ketahui Imam
Haddad merupakan seorang wali yang mempunyai derajat yang tinggi dihadapan
Allah SWT begitu juga keramat yang timbul pada beliau sangat begitu banyak.
Semoga dari kisah ini kita bisa mengambil hikmahnya dan senantiasa
mendoakan sanak kelauraga kita yang telah mendahului kita.
Komentar
Posting Komentar