Jauhi Radikalisme
Jauhi Radikalisme
Masih teringat sewaktu di mesir dulu ketika kami semua bersama teman2 mahasiswa yang lain dari berabgai negara sedang bertalaqi kepada Sidna Syeikh Dr Robi’ Jauhariy guru besar fakultas Ushuludin Aqidah Wal Falsafah. Waktu itu kami sedang mengaji kitab khoridah (ilmu tauhid). Tapi seperti biasa sebelum memulai mengaji beliau selalu bercerita dan memberi wejangan kepada kami selaku santrinya terutama kepada wafidin (mahasiswa luar mesir). Beliau waktu itu pernah bercerita serta mngimbau kepada kami agar senantiasa berhati hati suapaya jangan sampai terpengaruh oleh kelompok2 yang mengatas namakan islam akan tetapi pada hakikatnya bukanlah islam. Terutama terhadap kelompok Daisy (isis) dan sebangsanya seperti (HTI,Wahhabi, IM, syiah (ghuluw) dsb).
Kita diperingatkan agar selalu berhati hati dan menjauhi pemahaman ini karena dampak dari apa yang mereka perbuat sangatlah besar. Tidak sedikit beberapa negar hancur tatkala masyarakat sudah mulai terhasut dan terperdaya oleh bujukan busuk mereka yang dibalut dgn agama. Mereka tidak segan menghalalkan darah siapapun yang tidak sefaham dengan mereka. Bermodalkan bendera tauhid sebagai simbol keislamiannya mereka mampu membujuk masyarakat awam berpartisipasi di dalam rencana mereka merongrong kedamaian dan ketentraman masyarakat dan negara. Tanpa disadari org org awam dg mudahnya ikut mencela, menghasud, dan menejelek jelekan para ulama dan tokoh yg tidak sefaham dgn golongan aliran keras tersebut.
Beliaupun bercerita perihal yg telah terjadi belum lama di negrinya Mesir. Yaitu yang terjadi dahulu di daerah sinai. Sekelompok golongan radikal (ISIS) meledakan sebuah masjid tepat pada hari jumat di saat para ratusan jemaah sedang melaksanakan ibadah sholat jumat. Seketika dikala ibadah jumat berlangsung, bom yang sengaja sudah disimpan di bagian dalam masjid meledak dan seketika membuat para jamaah terkena imbas menjadi korban dari ledakan tersebut. Tidak cukup disitu setelah ledakan tersebut terjadi, org2 yg selamat dari ledakan itu berhamburan lari kearah luar masjid. Namun apa yg terjadi, ternyata sebagian dari mereka (ISIS) sudah standby di depan masjid sambil mengokang senjat2. Erat mereka. Al hasil mereka yang keluar dan berusaha menyelamatkan diri dari ledakan di dalam masjid, sama2 menjadi korban dari tembakan2 yg diluncurkan secara membabi buta. Korban pun berjatuhan setidaknya korban yg meninggal saat itu mencapai hampir 500 org belum lagi org2 yg terluka.
Kekejian seperti inilah yang harus kita wanti wanti dari golongan2 garis keras seperti mereka (HTI,WAHABI,IM,ISIS). Seharusnya kita mampu untuk bercermin terhadap apa yg terjadi di negara2 lain tatkala golongan2 tersbt sudah berani melakukan tindakan2 yg extrim. Tidak ada ketentraman atau kebahagiaan yg terjadi setelah mereka turun ke medan melainkan yg ada hanyalah kehancuran, kesengsaraan, kematian, ledakan dan kelaparan. Hilang seketika semua angan angan tentang khilafah yg mereka iming imngkan. Lihatlah apa yg terjadi di suriah ,irak, libia. Coba kita lihat libia, yg sebelumnya merupakan negara makmur sejahtera namun tatkala masyarakat sudah terbawa hasud oleh kelompok radikal Ikhwanul muslimin dan salafi wahhabi serta kelompok keras lainya dan mengambil alih pemerintahan semuanya hancur, perang terus berlangsung sampai saat ini, negara yg makmur berubah menjadi negara yang hancur.
Begitupun persoalan di dalam negri ini Indonesia. Kelompok2 radical sayap kanan dan kiri sudah bukan menjadi hal yg bersifat angan angan atau bayangan saja, akan tetapi sudah menjadi musuh ancaman nyata yg bisa mengancam kedaulatan dan keamanan di negri kita. Faham2 anti negara, fanatisme,dan terorisme sudah menyebar ke berbagai masyarakat. Bahkan anak kecil sekalipun sudah bisa berkomentar sambil membawa nada radical di dalam mmedia sosialnya.
Oleh karena itu Ahlussunah wal jamaah menjadi peran penting di dalam menjaga keutuhan Negri ini, namun itupun menjadi pertanyaan bagi masyarakat sebenarnya siapa yg dimaksud Ahlussunah wal jamaah itu, karena mereka juga sama2 mengklaim dirinya bagian dari ahli sunah wal jamah , insyaallah itu yg akan dibahas di tulisan berikutnya. Wallahu a’lam
Komentar
Posting Komentar