Tambahan Materi SKI kelas 2d KMI Assuruur (21-1-2021)




Sejarah berdirinya dinasti Ayyubiyah

Sebelum berdirinya Dinasti Ayyubiyah, telah berdiri sebelumnya yaitu Dinasty Abbasiyah, kekuasaanya yang luas yang mencakup berbeagai wilayah dan tentunya termasuk Mesir sebagai bagian dari kekuasaan dari Dinasti Abbasiyah tersebut. Pada periode kedua dari pemerintahan Abbasiyah, Mesir menjadi wiayah otonom (berdiri sendiri) dari Baghdad. Pada periode tersebut bermunculan pula dinasti-dinasti kecil di kawasan Mesir, diantaranya Dinasti Thuluniyyah (868-904 M), Dinasti Ikhsiiyyah (935-969 M), Dinasti Fathimiyyah (972-1130 M), Dinasti Ayyubiyah (1169-1250 M), dan Dinasti Mamluk (1250-1515 M).

Dalam perkembangan tercatat dinasti yang paling berpengaruh di Mesir, khususnya dalam membangun kejayaan islam salah satunya adalah Dinasti Ayyubiyah. Dinasti ini didirikan oleh Salahuddin Al Ayyubi sebeagi pengukir kejayaan islam pada masanya.

Untuk lebih jelasnya bacalah teks berikt dengan seksama.

A. Sejarah Berdirinya dinasti Ayyubiyah

Ayyubiyah adalah sebuah dinasti berlatar belakang sunni yang berkuasa di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekah, Hijaz, dan Diyarbakir (wilayah tenggara Turki). Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Al Ayyubi, diambil dari nama kakeknya yang bernama Ayyub. Nama besar Dinasti ini diperoleh sejak Salahuddin Yusuf Al Ayyubi berhasil mendirikan kesultanan yang bermadzhab Sunni, menggantikan kesultanan Fatimiyyah yang bermadzhab syiah.

Salahuddin Al Ayyubi memulai karir politik ketika usianya masih muda. Ayahnya sendiri yang bernama Najmuddin bin Ayyub menjabat sebagai komandan pasukan di kota ba'labak (sebelah utara Suriah). Najmuddin bin Ayyub ditumjuk menjadi komandan oleh Nuruddin Zanki, panglima militer yang berkuasa saat itu.pada tahun 1164 M, Salahuddin Al Ayyubi mengikuti ekspedisi (perjalanan) pamannya Asaduddin Syirkuh ke Mesir. Lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1169 M, Salahuddin Al Ayyubi diangkat menjadi wazir (Gubernur) oleh penguasa Dinasti Fathimiyah dala usia 32 tahun, Ia menggantikan pamannya Asaduddin Syirkuh, yang wafat setelah dua bulan menjabat sebagai wazir. Sebagai perdana mentri, Salahuddin dianugrahi gelar Al Malik an Nashir artinya penguasa yang bijaksana.

Setelah Al Adid (khalifah Dinasti Fathimiyah yang terakhir) wafat pada tahun 1171 M, Salahuddin Al Ayyubi mulai menjalankan kekuasaan keagamaan maupun politiknya secara penuh. Semenjak saat itu, dinasti Ayyubiyah berkuasa sehingga sekitar 75 tahun lamanya.

Setelah salahuddin menguasai Dinasti Fathimiyyahia menghapus kebiasaan mendoakan khalifah Fathimiyyah dalam khutbah jumat. Tardisi itu digantinya dengan mendoakan khalifah dinasti Abbasiyah, yaitu al Mustadi yang berkuasa sejak 566 H/1170 M hingga 575 H/1180 M. namun demikian ia tidak menghalangi rakyatnya yang ikut paham syi'ah.

Sejak Dinasti Ayyubiyah berkuasa di Mesir bulan Mei tahun 1175 M, Al Mustadi memberikan beberapa daerah seperti  Yaman, Palestina, Suriah Tengah, dan maghribi kepada Salahuddin Al Ayyubi. Dengan demikian ia mendapatkan pengakuan dari khalifah Abbasiyah sebagai penguasa di Mesir, Afrika Utara, Nubia, Hijaz, dan Suriah Tengah. Selama satu dasawarsa (10 tahun) kepemimpinannya kemdian Salahudin berhasil menaklukan mesopotamia (wilayah sekitar Irak dan Iran sekarang).

 

Komentar

Postingan Populer