MATERI KEEMPAT SKI MTs ASSURUUR (KEPEMIMPINAN SALAHUDDIN AL AYYUBI)



 1.      Kepemimpinan

Salahuddin merupakan salah seorang sultan yang memiliki kemampuan memimpin yang luar biasa. Ia mengangkat orang orang cerdas dan terdidik sebagai pembantunya (wazir) seperti al Qadi al Fadil dan al Katib al Isfahani, termasuk sekretasrisnya yang bernama Bahruddin bin Syaddad, yang kemudian dikenal sebagai penulis biografinya.

 

Salahuddin al Ayyubi tidak membuat kekuasaan menjadi terpusat di Mesir. Ia membagi wilayah kekuasaannya kepada saudara dan keturunannya. Dimasanya lahir kesultanan kecil Dinasti Ayyubiyah seperti Mesir, Damaskus, Alepo, Hamah, Homs, Mayyafaiqin, Sinjar, Kaifa, Yaman dan Kerak.

 

Dalam kegiatan perekonomian, Salahuddin bekerja sama dengan penguasa Muslim di wilayah lain. Ia menggalakan perdagangan dengan kota kota di sekitar laut tengah dan laut Hindia, juga menyempurnakan system perpajakan.

 

Selain itu, Salahuddin dianggap sebagai tokoh pembaru di Mesir karena dapat mengembalikannya ke madzhab Sunni. Khalifah al Mustadi dari dinasti Abbasiyah pernah memberi gelar al Mu'iz Li Amiiril Mukminin (penguasa yang mulia) karena keberhasilannya itu. Al Mustadi juga menyerahkan Mesir, Naubah, Yaman, Tripoli, Suriah dan Maghrib sebagai wilayah kekuasaan Salahuddin pada tahun 1175 M. semenjak saat itulah ia dianggap Sultan al Islam wal Muslimin (pemimpin umat islam dan kaum muslimin).

 

2.       Keperwiraan

Salahuddin al ayyubi dikenal sebagai perwira militer yang memiliki kecerdasan tinggi. Pada masa pemerintahannya, kekuatan militer Dinasti Ayyubiyah terkenal sangat tangguh, diperkuat juga oleh psukan Barbar di Turki dan Afrika. Ia membangun tembok kota di Kairo dan bukit Muqattam sebagai benteng pertahanan. Salahsatu karya bersejarahnya selama menjadi sultan adalah berupa benteng pertahanan bernama Qal'atul Jabal, yang dibangunnya pada tahun 1183 M di Kairo.

 

Kehidupan Salahuddin al Ayyubi penuh dengan perjuangan menunaikan tugas negar dan agama. Perang yang dialkukannya sepenuhnya adalah bertujuan membela Negara dan agama. Ia merupakan seorang ksatria dan memiliki jiwa toleransi yang tinggi, ketika menguasai kota Iskandariyah, salahuddin tetap mengunjugi orang orang Kristen. Pada saat perdamaian tercapai dengan tentara salib, ia mengijinkan orang Kristen berziarah ke Baitul Maqdis.

 

Sebagai khalifah pertama Dinasti Ayyubiyah, Salahuddin berusaha menyatukan seluruh provinsi arab, terutama Mesir dan Syam di bawah satu kekuasaan. Namun usahanya ini banyak menghadapi tantangan dari penguasa yang merasa kedudukannya terancam karena kepemimpinan Salahuddin. Untuk menghadapi hal tersebut ia melakukan berbagai upaya antara lain :

a.       Memadamkan pemberontakan oleh hajib, orang yang paling dituakan di dalam keluarga Al Adid (khalifah terakhir dinasti Fatimiyah), sekaligus perluasan wilayah Mesir sampai ke selatan Nubiah (568H/1173 M);

b.      Perluasan wilayah Dinasti Ayyubiyah ke Yaman (569H1173 M);

c.       Perluasan wilayah Dinasti Ayyubiyah ke Damaskus dan Mosul (570H/1175 M).

Usaha usaha yang dilakukan salahuddin tersebut menuai hasil yang gemilang. Ia mampu menyatukan Mesir, Suriah, Nubiah, Yaman, Tripoli dan wilayah lainnya di bawah komando Ayyubiyah. Tujuannya agar persatuan umat islam menjadi kuat dalam melawan gempuran tentara salib.

Perang salib yang terjadi pada masa Salahuddin al Ayyubbi merupakan periode perang salib yang kedua . perang tersebut berlangsung sekitar tahun 1144 hingga 1192 M. periode ini disebut juga periode reaksi ummat islam. Tujuan utamanya adalah membebaskan kembali Baitul Maqdis (Al Aqsa). Peristiwa perang terpenting yang telah dilalui oleh Salahuddin al Ayyubi antara lain :

1)      Pertempuran Safuriyah (583H/1187 M);

2)      Pertempuran Hittin (bulan Juli 583H/1187 M);

3)      Pembebasan al Quds Baitul Maqdis (27 Rajab 583 H/1187 M).

Kehadiran Salahuddin dalam perang Salib merupakan anugrah. Strategi yang dikembangkannya mampu menyatukan umat islam dalam membela agamanya. Salahuddin dapat disebut sebagai pahlawan besar bagi umat Islam. Kecintaannya terhadap agama dan umat begitu tulus. Hamper seluruh kehidupannya dikorbanan untuk menegakan kedaulatan Negara dan umat islam.

Keperwiraan Salahudin terukir dalam sejarah, tidak hanya diakui oleh kaum Muslimin tetapi juga oleh umat Kristen.

Komentar

Postingan Populer